Pemerintah Pakpak Bharat Harus Hadir di Tengah Modernisasi Pertanian.
#opini
Pertanian masih menjadi urat nadi kehidupan masyarakat Pakpak Bharat. Sebagian besar penduduknya menggantungkan hidup dari tanah, dari sawah, dari ladang kopi, jagung, padi ladang, hingga tanaman hortikultura. Namun sayangnya, hingga saat ini, wajah pertanian kita masih didominasi oleh cara-cara tradisional. Di saat dunia telah melangkah ke pertanian berbasis teknologi dan digitalisasi, banyak petani kita justru masih berkutat dengan cangkul, ketidakpastian harga, dan kesulitan mendapatkan pupuk yang memadai.
Inilah mengapa pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat harus sungguh-sungguh hadir di tengah upaya modernisasi pertanian. Bukan hanya hadir dalam bentuk seremonial, tetapi dengan kebijakan yang nyata, anggaran yang cukup, dan keberpihakan yang jelas terhadap petani lokal.
Petani Pakpak Bharat tidak membutuhkan janji, mereka butuh alat dan keterampilan. Butuh teknologi yang sesuai dengan kondisi dataran tinggi kita. Butuh pelatihan intensif agar tidak tertinggal dari petani di daerah lain. Butuh akses ke pasar yang luas, agar hasil tani tidak selalu dijual dengan harga murah kepada tengkulak. Butuh infrastruktur irigasi yang memadai, jalan tani yang layak, dan kepastian pasokan pupuk serta bibit unggul.
Modernisasi pertanian bukan hanya tentang mesin dan teknologi tinggi, tetapi bagaimana pemerintah mampu menjembatani petani dengan kemajuan zaman. Membantu mereka agar tidak terpinggirkan oleh arus globalisasi, tetapi justru menjadi bagian aktif dalam pembangunan daerah.
Jika pertanian maju, maka desa akan hidup. Jika petani sejahtera, maka daerah akan kuat. Maka Pemerintah Pakpak Bharat harus menjadikan pertanian sebagai prioritas utama dalam pembangunan—bukan hanya karena itu warisan leluhur, tetapi karena di sanalah masa depan kesejahteraan masyarakat berada.
Pemerintah harus membuka mata: jika tidak sekarang, kapan lagi? Jika bukan pemerintah daerah yang berpihak, siapa lagi yang akan menjaga petani kita?
#M.T
Comments
Post a Comment